Pagi Minggu Yang Tak Berdaya
Di
pagi itu..
Mentari
terbit seperti biasa
Burung-burung
terbang tinggi di angkasa
Sedang manusia terlena akan dunia
Seolah
yakin minggu itu bebas berpesta-pora
Tak
ada yang menduga
Tak
ada yang menyangka
Tuhan
telah lebih dulu merancang peristiwa
Peristiwa
dahsyat untuk kita wahai manusia
Masih
ingatkah peristiwa 9 tahun yang lalu??
Saat diri tak mampu mencegahnya
Saat diri tak mampu mencegahnya
Semuanya bukti agar kita tak perlu angkuh di bumi Allah pemilik alam semesta
Lihatlah
dirimu di pagi minggu yang tak berdaya
Saat
gempa mulai menguncang
Rasa
takut dan cemas mulai datang
Takbir,
tahlil, dan azan berkumandang
Manusia
seketika sadar ini azab dari Sang Pencipta
Mulailah
teringat akan dosa-dosa yang terabaikan
Dalam
beberapa hitungan kedipan..
Tak
perlu menunggu lama untuk kembali aman
Karna
bukan bumi saja yang menguncang
Tapi
lautan juga ikut menghadang
Meluluhlantakkan
seluruh kehidupan
Apa
yang dibanggakan atas diri ini duhai anak Adam
Melihat
diri di pagi minggu yang tak berdaya
Bahkan
ibu bapak tak sempat diselamatkan
Ribuan
sanak saudara menjadi korban
Apa
yang dibanggakan saat harus hidup sebatang kara
Hanya
penyesalan terhadap dosa yang terus kita sebutkan
Tunggu
apa lagi duhai anak manusia
Tidaklah lihat puluhan masjid yang masih tersisa
Itulah
bukti kuasa Allah yang ingin ditunjukkan
Disaat
ribuan jiwa dan hartamu hilang
Masjid
tetap kokoh menunggu jama'ah datang
Nama:
Raudhatun Hafizah
Fak/Jur:
Syari’ah/ Hukum Pidana Islam
Aktivis
LDK Ar-Risalah UIN Ar-Raniry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar